Serangan Teroris Memaksa Penutupan 70 Gereja di Nigeria
Sumber: Canva.com

News / 12 July 2024

Kalangan Sendiri

Serangan Teroris Memaksa Penutupan 70 Gereja di Nigeria

Aprita L Ekanaru Official Writer
789

Apakah Anda bisa membayangkan harus meninggalkan tempat ibadah dan rumah Anda karena ancaman teror? Itulah realita pahit yang dialami oleh banyak umat Kristen di Nigeria saat ini. Serangan teror yang tak kunjung usai telah memaksa sebuah denominasi gereja di negara bagian Plateau, Nigeria tengah, untuk menutup 70 gereja mereka. Di tengah tantangan yang berat ini, iman dan solidaritas menjadi kekuatan utama mereka.

 

BACA JUGA: Puji Tuhan, 350 Sandera Berhasil Diselamatkan dari Cengkeraman Boko Haram di Nigeria

 

Dalam dua tahun terakhir, serangan yang dilakukan oleh para penggembala Fulani dan teroris lainnya telah memaksa 70 jemaat di wilayah Mangu dan Bokkos di negara bagian Plateau untuk menghentikan kebaktian. Pendeta Amos Mohzo, presiden Church of Christ in Nations (COCIN), menyampaikan bahwa serangan Natal pada bulan Desember lalu berdampak langsung pada jemaat COCIN, menyebabkan kematian, kehilangan rumah, dan trauma yang mendalam.

“Anggota kami terbunuh, rumah-rumah dibakar, dan banyak yang kehilangan tempat tinggal,” kata Pastor Mohzo. “Kami merayakan Natal di kamp-kamp Pengungsi Internal (IDP), namun iman kami tetap teguh.”

Di wilayah Mangu, setidaknya 40 jemaat COCIN ditutup, sementara di Bokkos, sekitar 30 jemaat lainnya mengalami nasib serupa. Serangan tersebut tidak hanya menghancurkan gereja-gereja mereka, tetapi juga memaksa banyak umat Kristen untuk berpindah-pindah demi bertahan hidup atau mencari pertolongan.

“Kami harus membangun kembali tidak hanya gedung ibadah, tetapi juga rumah-rumah yang terbakar,” tambah Mohzo. Meski menghadapi ancaman, banyak dari mereka yang berprofesi sebagai petani tetap mencoba kembali ke ladang mereka dengan membentuk kelompok komunal demi keamanan yang lebih besar.

Di tengah situasi ini, COCIN juga mengalami kesulitan dalam penjangkauan penginjilan di timur laut Nigeria akibat serangan Boko Haram dan ISWAP. “Boko Haram mengambil alih desa kami bertahun-tahun yang lalu, dan mereka masih ada di sana,” kata Mohzo.

 

BACA JUGA: Terjadi Penembakan di Nigeria Saat Ibadah Berlangsung, Korbannya Ibu dan Anak

 

Di sisi lain, umat Kristen di barat laut Nigeria juga merayakan pembebasan Pendeta Mikah Suleiman yang diculik pada 22 Juni. Dalam sebuah video, Suleiman mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diterimanya.

Di tengah semua penderitaan dan ancaman ini, umat Kristen di Nigeria tetap berpegang teguh pada iman mereka. Mereka percaya bahwa Tuhan akan memberi mereka kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan. Seperti yang dikatakan dalam Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Semoga kita terus mendukung mereka dengan doa dan bantuan nyata, menunjukkan bahwa kasih dan solidaritas kita sebagai umat Kristen tidak pernah padam.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami